Selasa, 31 Januari 2012

Pengorbanan Seorang Ibu

Diposting oleh Tanwirus Sariroh di 11.36

Cerita ini, aku ambil dari sebuah video.
Baca, renungkan, dan pahami maksudnya ya kawan. :)^^




“Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku benci dia ! dia begitu memalukan !”
Dia memasak untuk murid dan guru. Itu pekerjaannya untuk keluarga kami.
Suatu hari ketika aku sekolah dasar, ibu mendatangiku dan mengucap salam kepadaku
Aku sangat malu. Bagaimana dia bisa mempermalukan ini padaku?
Aku mengabaikannya, membuang muka dan berlari keluar.
Keesokan harinya di sekolah teman-teman sekelasku berkata,
Eeee, ibumu hanya punya satu mata!”
Aku Ingin mengubur diriku sendiri. Aku juga ingin ibuku hilang begitu saja.
Jika aku dihadapkan pada hari iitu, aku ingin berkata
“Jika engkau hanya ingin aku menjadi bahan tertawa, kenapa kau tidak mati saja ?!”
Ibuku tidak menjawab ..
Aku bahkan tidak berhenti untuk berfikir sejenak tentang apa yang aku katakan, karena aku penuh amarah.
Aku menyadari perasaan amarah itu. Aku ingin keluar dari rumah itu, dan tidak ada hubungan dengan dia.
Jadi aku belajar sangat keras dan mendapat kesempatan pergi ke Singapura untuk belajar.
Kemudian aku menikah.
Aku membeli rumah sendiri. Aku punya anak sendiri. Aku senang dengan hidupku, anak-anakku dan kenyamanan.
Lalu suatu hari, ibuku datang mengunjungi.
Dia tidak pernah melihatku selama ini dan bahkan tidak pernah bertemu cucu-cucunya.
Ketika ia berdiri di pintu, anak-anakku tertawa padanya, dan aku berteriak padanya karna datang tanpa diundang .
Aku memakinya, “Betapa beraninya kamu datang kerumahku dan menakuti anak-anakku.
KELUAR DARI SINI SEKARANG !!”
“Oh aku minta maaf saya mungkin telah mendapatkan alamat yang salah.”
Dan ia pergi menghilang dari pandangan.
Suatu hari, sebelum undangan menghadiri reuni sekolah datang ke rumahlu di Singapura.
Jadi aku berbohong kepada istriku bahwa aku akan melakukan perjalanan bisnis.
Usai reuni, aku pergi ke gubuk tua sekedar rasa ingin tahu.
Tetanggaku mengatakan bahwa dia sudah meninggal.
Aku tidak menitikkan air mata setetespun.

Mereka menyerahkan sebuah surat dari ibuku,

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anakku tersayang, aku memikirkanmu sepanjang waktu.
Aku menyesal, bahwa aku datang ke Singapura dan menakuti anak-anakmu.
Aku begitu senang ketika aku mendengar kamu datang untuk reuni.
Tapi aku tidak mungkin bisa bahkan bangun dari tempat tidur untuk melihatmu.
Aku minta maaf telah membuatmu malu terus-menerus ketika kamu sedang tumbuh dewasa.
Kamu ingat ??
ketika kamu sangat kecil.

 Kamu mengalami kecelakaan, dan kehilangan satu mata.

Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan melihat engkau akan tumbuh dengan satu mata.
Jadi, aku memberimu mataku.
Aku sangat bangga, anakku yang telah dapat melihat sebuah dunia baru untukku, ditempatku, dengan mata itu.
Dengan cintaku kepadamu.



Ibumu

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar

 

Tanwirus Sariroh Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea